Kodim 0809/Kediri dan Brigif Mekanis 16/WY Bersama Yayasan Prof DR Moestopo Peringatan HUT TNI ke-77 Gelar Istighosah dan Doa Bersama

    Kodim 0809/Kediri dan Brigif  Mekanis 16/WY Bersama Yayasan Prof DR Moestopo Peringatan HUT TNI ke-77 Gelar Istighosah dan Doa Bersama

    KEDIRI - Dalam rangka memperingati HUT TNI ke-77 dan Moestopo Bersolawat 4 , Kodim 0809/Kediri, Brigif Mekanis 16/Wira Yudha, Yayasan Universitas Prof DR Moestopo Bersama Majelis Ta'lim Dzikir dan Sholawat Junuudul Mustofa menggelar Istighosah dan Doa Bersama berlangsung di Lapangan Brigif Mekanis 16/Wira Yudha Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, Rabu (5/10/2022) pukul 19.00 WIB. 

    Istighosah dan Doa bersama di lapangan Brigif Mekanis dihadiri kurang lebih 800 orang yang yang dipimpin oleh Habib Ali Hasan Bin Baharudin. 

    Hadir dalam kegiatan Istighosah dan doa bersama antara lain, Kolonel Inf Sigid Hengki Purwanto, S.Sos, M.I.Pol Danbrigif Mek 16/WY, Letkol Inf Andi Andriyanto Wibowo Kasbrigif Mek 16/WY beserta Para Kasi Brigif Mek 16/WY, Letkol Inf Yuda Sancoyo Danyonif Mek 521/DY.

    Hadir juga, Dr. RM. H. Hermanto Joesoef Moestopo, SKG, drg, MM selaku Ketua Pembina Yayasan Universitas Prof DR Moestopo dan Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M., M.Si.selaku Rektor Universitas Prof DR Moestopo.

    Kodim 0809/Kediri Letkol Inf Rully Eko Suryawan, S.Sos diwakili Mayor Arh Dian Kristanto Kasdim 0809/Kediri beserta Danramil jajaran Kodim 0809/Kediri, AKBP Wahyudi Kapolres Kediri Kota, AKBP Agung Setyo Nugroho Kapolres Kediri, AKP Alito Danki Brimob Kompi 1 Kediri, Novika Muzairah Rauf Kepala Kajari Kota Kediri, Kolonel (Purn) H. Darmadi Ketua Pepabri Kediri, Kapten (Purn)Sumadi Ketua PPAD Kediri dan Peltu (Purn) Sumilan Ketua LVRI Kediri. 

    Peringatan HUT TNI ke-77 dengan mengusung tema 'Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat'. Sekaligus juga untuk mengenang perjuangan pahlawan nasional putera Kediri Mayjen TNI Prof DR Moestopo. 

    Kegiatan Istighosah dan Doa Bersama yang disulap dengan penampakan panggung spektakuler, lighting dan kembang api special dan menampilkan 2 Alutsista TNI berupa Anoa 2.

    Kolonel Inf Sigid Hengki Purwanto, S.Sos, M.I.Pol Danbrigif Mek 16/WY) menyampaikan, dalam rangka memperingati HUT TNI yang ke-77 kami TNI dan jajaran di wilayah Kediri mengadakan upacara di Mako Batalyon Mekanisme 521 di Kediri. 

    "Dilanjutkan rangkaian kegiatan malam hari ini melaksanakan tasyakuran dan berdoa bersama dengan seluruh elemen baik TNI, Polri, Pemda maupun dengan masyarakat, " ucapnya. 

    Dijelaskan Kolonel Inf Sigid bahwa untuk mengenang Prof DR Moestopo dengan perjuangan beliau pada masa perjuangan sangat luar biasa dan juga sampai saat ini tentunya menjadi tauladan bagi kita. 

    "Perjuangan beliau harus kita pertahankan untuk kemajuan negara kita ini, "tuturnya.

    Lanjut Danbrigif Mekanis 16/WY bahwa TNI di usia yang ke-77 berharap kedepannya sesuai dengan semboyan saat ini 'TNI Adalah Kita'.

    "TNI kedepannya bisa profesional, solid dan diterima oleh masyarakat, " tegas Kolonel. 

    Kolonel Inf Sigid menambahkan kegiatan Istighosah dan Doa Bersama ini sebagai bentuk syukur kita kepada Allah SWT apa yang sudah diberikan dan kita peroleh melalui doa bersama dan istigasah guna memanjatkan doa kepada pejuang kemerdekaan yang sudah meninggal mendahului kita dan tanpa beliau-beliau tentunya kita tidak bisa hadir di sini untuk mencicipi hari kemerdekaan ini. 

    "Kegiatan ini akan mendapat ridho dan rahmat dari Allah SWT.  Apapun yang kita lakukan untuk memberikan yang terbaik bagi Allah SWT dan terbaik bagi kita semuanya. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan pada hari ini menjadikan amal ibadah kepada kita semuanya, " harapnya.

    Sementara itu, Dr. RM. H. Hermanto Joesoef Moestopo, SKG, drg, MM selaku Ketua Pembina Yayasan Universitas Prof DR Moestopo menyampaikan, Prof DR Moestopo adalah putra asli Kediri lahir Ngadiluwih tanggal 13 Juli 1913, beliau memulai karirnya sebagai dokter gigi. Kemudian masuk ke PETA. 

    "Dan mendirikan PKR yang merupakan cikal bakal dari TNI. Dari dulu TNI adalah bersama-sama rakyat berjuang untuk bangsa Indonesia. Dan sampai sekarang TNI bersama rakyat tetap solid dan semboyan saat ini 'TNI Adalah Kita' karena rakyat bersama TNI berjuang demi kemajuan negara Indonesia, "ucapnya.

    Lanjut Ketua Pembina bahwa yang dikenang dari Prof DR Moestopo untuk keluarga. Beliau berjuang pada saat 10 Nopember di Surabaya yang sangat heroik, perjuangan beliau sampai titik darah penghabisan untuk bangsa ini. 

    "Yang bisa diteruskan oleh keluarga dan TNI saat ini, bahwa beliau menjadi teladan bagi kita semua bahwa beliau berjuang untuk bangsa ini dan cinta kepada tanah air Indonesia, " ungkapnya. 

    Prof. Dr. H. Paiman Raharjo, M.M., M.Si.selaku Rektor Universitas Prof DR Moestopo menuturkan dalam rangka memperingati HUT TNI ke-77 dengan digelar Moestopo Bersholawat ini bangsa ini diberi kekuatan di dalam menghadapi segala cobaan, terutama wabah corona dan para pemimpin kita diberi kesehatan. 

    Tentunya, dengan sholawatan ini kota Kediri akan semakin kuat, maju dan masyarakatnya sejahtera. Kami juga mengirimkan beberapa bantuan bagi keluarga korban tragedi Kanjuruhan dan malam ini kita juga fokuskan mendoakan para korban. Mudah-mudahan para korban yang meninggal dunia diampuni segala dosanya ditempatkan di sisi Allah SWT. 

    "Dan, para korban yang saat ini sakit segera disembuhkan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan kesabaran dan kekuatan, "ungkap Rektor Universitas Prof DR Moestopo Beragama. 

    kediri
    Prijo Atmodjo

    Prijo Atmodjo

    Artikel Sebelumnya

    Danramil 0809/11 Pare Hadiri Apel Gelar...

    Artikel Berikutnya

    Dandim 0809 Kediri Gelar Seminar dan Kukuhkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Tags